Melawan Pelakor/Pebinor adalah Jihad Melawan Iblis Berwujud Manusia
Menulis tema ini sangatlah berat. Mengingat pasti akan menimbulkan reaksi entah pro dan kontra, atau sekedar bertanya "Siapa kamu mengecap orang sebagai iblis?"
Sebelum menulis lebih lanjut saya batasi isi tulisan hanya membahas pelakor yang belum menikah baik secara siri maupum resmi KUA, dan pebinor yang terus menggoda istri orang sehingga mereka bercerai dari pasangan sahnya. Perempuan yang menikah baik secara resmi maupun siri, bukan dimasukkan dalam sebutan pelakor hingga mereka menyebabkan perceraian suami dan istri sahnya. Laki-laki termasuk golongan pebinor, hingga ia membuat seorang wanita bercerai dengan suaminya agar mau menikah dengannya.
Penulis juga tidak membahas perceraian yang disebabkan oleh alasan yang diperbolehkan secara syari'at, karena bersifat wajib. Semoga perceraian yang disebabkan oleh alasan syar'i bisa dibahas pada tulisan berikutnya. Aamiin.
Lalu lalang cerpen dan tulisan tentang pelakor/pebinor membuat grup KBM jadi menghangat, terkadang cenderung panas. Antara orang yang setuju dengan tulisan atau yang tidak setuju. Beberapa komentar malah menyudutkan pasangan sah dengan kalimat "Untuk apa pasangan seperti itu dipertahankan. Buang aja kelaut! Bodoh istri/suami yang mempertahankan keluarga!" Subhanallah.
Baiklah kita mulai dari kata pelakor/pebinor dulu. Pelakor/pebinor adalah laki-laki/wanita yang dengan sengaja mendekati pasangan sah orang lain. Mendekati dalam arti plus. Maksudnya bukan sekedar berteman atau bersilaturahmi. Tapi ya, itu tadi. Teman plus. Teman tapi mesra. Memberi perhatian, kasih sayang dan segala bentuk curahan cinta kepada pasangan sah orang lain.
Teman plus-plus-plus ini gembira dan bahagia tatkala pasangan sahnya cemburu. Cemburu ini membuat suami/istri marah dan keluarga mereka bertengkar hingga yang paling parah adalah ucapan kata talak dari suami atau gugatan cerai dari istri. Saat kata cerai dan talak diucapkan, sudah bisa dibayangkan bahagia dan gembiranya hati para pelakor/pebinor ini.
Pelakor/pebinor ini mencari kelemahan atau sisi negatif pasangan sah dari wanita/laki-laki yang diganggunya. Tujuannya agar si pasangan sah benci terhadap suami/istrinya. Saling membenci karena adu domba pelakor/pebinor. Sifat adu domba atau namimah ini adalah sifat iblis. Iblis sangat suka bila adu dombanya berhasil menceraikan suami dari istrinya.
“Dari Jabir, Nabi ‘alaihis shalatu was salam bersabda, “Sesungguhnya iblis singgasananya berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor,
‘Saya telah melakukan godaan ini.’
Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’
Datang yang lain melaporkan, ‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah berpisah (talak) dengan istrinya.’
Kemudian iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.'” (HR. Muslim 2813).
Memang iblis berwujud manusia, pelakor/pebinor tugasnya utamanya menceraikan suami dari istrinya. Maaf sekali lagi, bukan penulis yang memberi sebutan mereka setan atau iblis.
Iblis dan setan selain pengadu domba juga pelaku sihir. Begitu pula dengan pelakor dan pabinor. Mereka dibuat seolah-olah sempurna dimata pasangan sah. Mereka diperlihatkan lebih baik dari pasangan sah agar manusia tergoda dan mengikuti jalannya. Sebagaimana janji iblis, ia tak akan membiarkan manusia tenang, hingga ia mengikuti jalannya. Maka tak jarang pasangan sah lebih memilih pelakor/pebinor dari pada pasanhan sahnya karena beranggapan ia lebih baik atau lebih sempurna.
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 102
#####
Dahsyatnya perbuatan iblis, apalagi yang berwujud manusia ini dalam merusak rumah tangga kaum muslimin perlu dilawan dengan cara yang telah ditentukan.
1. Bila suami tergoda wanita lain, sampaikan kepadanya ia boleh menikah lagi dengan wanita yang sholehah. Selain sholehah, wanita tersebut harus menerima kondisi dan posisinya sebagai istri ke-2. Wanita sholehah tentu akan bisa menerima dan bekerja sama dengan istri pertama untuk meraih ridho Illahi.
Bila wanita ke-2 setuju, maka menikah adalah solusi demi kebaikan atas keluarga mereka. Namun jika wanita ke-2 tidak setuju, tapi terus mendekati si suami atau suami mendekatinya, ingatkan dengan tegas pada keduanya! Itu perbuatan setan. "Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).
Jika mereka sudah menikah diam-diam, ikhlaskan! Namun jika wanita ke-2 terus menuntut menceraikan istri pertama atau mengadu domba keluarga dan membuat tidak tenang. Ingatkan kepadanya perbuatannya haram sebagaimana riwayat berikut:
“Tidak halal bagi seorang wanita meminta seseorang mentalak istrinya sebagai bentuk menumpahkan piring saudaranya. Silahkan dia menikah, dia akan mendapatkan jatah rizki sesuai apa yang ditakdirkan untuknya.” (HR. Bukhari)
(Tolong jangan berargumen tidak mau dipoligami atau lebih baik mati daripada poligami. Poligami itu syariat. Syariat ada untuk menjaga.)
2. Bila istri tergoda laki-laki lain, nasihati, dan beri peringatan yang tegas bahwa perbuatannya dosa. Bila istri semakin dekat dengan pebinor setelah diingatkan, beri pelajaran istri.
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuz-nya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS an-Nisa: 34)
Jangan sampai sebagai laki-laki digolongkan sebagai suami Dayyuts bila tidak menegur istri karena tidak memiliki rasa cemburu saat istri berbuat maksiat. Bagaimanakah tipe suami yang tidak punya rasa cemburu?
“Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.” (HR. Ahmad 2: 69. Hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)
Adapun maksud ad dayyuts sebagaimana disebutkan dalam Al Mu’jam Al Wasith adalah para lelaki yang menjadi pemimpin untuk keluarganya dan ia tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu.
####
Istri atau suami yang bersabar dan bertahan untuk mengingatkan pasangannya, serta pelakor dan pebinor dimasukan dalam golongan Rasul Allah karena itu tandanya dia cemburu saat pasangannya melakukan perbuatan maksiat (nusyuz). Tentu dengan cara yang baik dan makruf. Pelakor dan pebinor bukan termasuk Ummat Rasul Allah.
”Bukan bagian dari kami, Orang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)
Setelah semua daya upaya melawan iblis berwujud manusia sudah dilakukan, dan pasangan lebih memilih kepada pelakor atau pebinor, cukuplah ayat ini sebagai pelipur hatimu, sahabat:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." An Nur ayat 26.
Ketahuilah tidaklah Allah mengambil sebuah nikmat, kecuali Allah akan siapkan pengganti yang lebih baik selama ia bersabar dalam menghadapi musibah. Ummu Salamah dimana ketika suaminnya wafat ia mengucapkan kalimat Istirja’, “Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, ya Allah berikan pahala atas musibah dan berikan ganti yang lebih baik , lalu Allah ganti dengan suami yang lebih baik yaitu Muhammad Saw.”
Pesan untuk pelakor:
- Jaga kehormatan diri dan keluargamu.
- Laki-laki tidak akan menggoda wanita yang menjaga kehormatan dirinya. Hanya wanita yang pantas digoda saja yang dia ganggu.
Pesan untuk pebinor:
- Jaga kehormatan diri dan keluargamu
- Wanita yang dengan mudah diganggu dan digoda bukan termasuk golongan wanita baik-baik.